PRAY FOR THE NATION

Indonesia:

Kamis lalu (2/12) Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) dengan tegas telah menginstruksikan dan menjamin anggotanya juga kepada masyarakat Kristen Mentawai untuk segera membangun hunian sementara sebelum Natal tiba (Baca : JK Instruksikan Bangun Hunian Sementara Untuk Rayakan Natal). Apa mau dibilang, kenyataan berbicara beda dilapangan.

Pembangunan hunian itu belum dikerjakan hingga Minggu (5/12). Penyebabnya apalagi kalu bukan terbentur birokrasi pemerintahan.

Hal itu diakui Koordinator Lapangan Posko Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Mentawai Zul Hendri.

Walau begitu, Zul menegaskan PMI masih melanjutkan penjajakan dengan pemerintah daerah. Zul berharap pemerintah memberikan tanggapan positif agar korban dapat kembali hidup normal.

Semoga saja Presiden peduli dan langsung memerintahkan pembangunan hunian sementara dengan tujuan agar rakyatnya dapat menjalankan dan merayakan hari besar keagamaannya secara kondusif.










SHARING DARI CAMBODIA




Salam sejahtera dalam Tuhan Yesus Kristus

Mengabarkan bahwa semua pelayanan disini berlangsung dengan baik.
Saat ini komposisi staf di TMI in Cambodia berjumlah 4 orang: Akhim (Indonesia), Philip (Cambodia), Sarah (Filipina), Nely (Filipina).  Komunikasi kami sehari-hari menggunakan bahasa Inggris. Saat ini kami sedang belajar Bahasa Khmer. Setelah 1 minggu kami menyelesaikan huruf konsonan berjumlah 33 huruf dan minggu depan akan dilanjutkan dengan huruf vocal.

Seiring dengan berjalannya waktu TUHAN membukakan “mata” saya untuk melihat kondisi ladang pelayanan saya (Cambodia). Melihatnya dari berbagai segi. Baik rohani maupun jasmani. Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya dan banyak lagi.

“Paradise” demikian sebutan wisatawan manca Negara kepada negri ini. Seribu kisah bahkan lebih tersembunyi di negri ini dan menarik hati untuk di telusuri.

Pernahkan anda mendengar kisah “tikus mati kelaparan di dalam lumbung padi”

Saya melihat cerita itu sedang berlangsung disini, di Cambodia.
Sangatlah menyedihkan melihat “rakyat negeri ini” menderita, sekarat dan hampir mati ditengah kekayaan negri mereka.

MENGAPA – MENGAPA – MENGAPA ???

Lebih 4 dekade yang lalu Cambodia merdeka dari koloni Prancis, tetapi hingga kini mereka tetap dijajah oleh “kemiskinan”.


Kemiskinan Spiritual

Hari ini saya tiba kembali dari Phnom Pehn setelah mengikuti konfrensi EFC (Evangelical Fellowship of Cambodia) selama 3 hari (Hari Selasa s/d Kamis).
Lebih 200 orang wakil dari semua gereja dan organisasi Kristen yang terdaftar dipemerintahan hadir di pertemuan yang diberi tema “HIS VISSION our MISSION”.  
Sungguh TUHAN kita bekerja dengan cara yang tidak dapat dimengerti.

Namun timbul pertanyaan di benak saya.
Mengapa kekristenan disini tidak berkembang, hampir seabad sudah ketika para Misionaris dari Eropa dan Amerika membawa kabar INJIL ke negri ini.
Survey membutkikan bahwa jumlah orang Kristen di Cambodia saat ini tidak lebih dari 1-2 % dari jumlah penduduka Cambodia.
Saat ini lebih dari 70 organisasi Kristen telah membangun basenya di Cambodia. Lebih dari 200 gereja yang terdaftar dipemerintah, telah tersebar di seluruh Cambodia, (masih banyak yang belum terdaftar). Pada umumnya gereja-gereja ini adalah gereja independen. Dirintis oleh orang local.
Seiring dengan berkembangnya Kekristenan di Cambodia, organisasi misi dari luar negri yang datang membawa $US membantu secara financial tetapi sekaligus menjadi sarana empuk bagi Iblis untuk menggoda kekristenan di Cambodia. Timbul istilah “ministry” atau “moneystry” para tenaga misi yang datang ke Cambodia tanpa disadari telah dipandang sebagai orang berduit yang membawa DOLAR.

Tak heran kalau harga tukar mata uang Cambodia Real ke US Dolar yaitu R 4000 = $ 1. Ini berarti Cambodia adalah sebuah Negara yang lebih kaya sebenarnya dibanding Indonesia. Harga tukar Rp.10.000 = $1. perbedaannya 60%. Tapi kenyataannya tidaklah demikian.
yang saya lihat disini ialah bahwa keadaan Cambodia sangat mengenaskan. Kondisi kehidupan masyarakat diperkotaan maupun pedesaan sangat dibawah standart baik secara ekonomi.  

Hati saya berteriak TUHAN APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN UNTUK NEGRI INI !!!
Dan dengan lembut TUHAN menjawab “For everything there is a season, and a time for very purpose under heaven Ecc 3:1

Dalam devotion TUHAN mengajarkan “tetaplah bergantung kepada FIRMANKU dan AKU akan memberitahukan apa yang harus engkau lakukan”.

Kemiskinan Spiritual adalah penyebab utama kemiskinan materi dan semua kerusakan.

Sepintas negri ini adalah negri yang sangat spiritual,
Walapun pemerintah mengakui dan menerima agama lain (mis: Kristen, Islam, dll) Agama Budha adalah Agama Negara. Candi Budha terbesar dan termegah didunia terdapat di Cambodia (“Angkor Wat” saat ini merupakan salah satu tujuan wisata dunia).
Telah berabad-abad lamanya basic spiritual orang Cambodia adalah Budha.
Mereka menyembah “tuhan/allah” tetapi mereka tidak mengenal TUHAN Allah.
Mereka tidak menyadari keadaan mereka yang sekarat secara rohani.

Kesaksian:
Suatu saat ketika berkunjung kedesa, ke pos PI seorang teman misionaris asal India. Kami berdua mendoakan seorang Kristen yang sakit. Beliau adalah orang Kristen pertama didesa itu.
Sebelum mendoakan kami berkata “Bapak harus membuang semua berhala yang sedang disembah saat ini, agar TUHAN menolong bapak, bukankah bapak sekarang adalah pengikut YESUS”
Ia menjawab “setelah saya sakit, saya telah berdoa kepada YESUS tetapi IA tidak menolong saya, karena itu saya mengambil kembali semua berhala ini, mereka menolong saya”

Disetiap sudut rumah warga, gedung perkantoran pemerintah, hotel dan tempat lainnya, kita dapat dengan mudah melihat tempat penyembahan berhala mereka. Kuil-kuil besar maupun kecil dapat dengan mudah ditemui disetiap kota, baik itu kota besar maupun kota kecil.

Budaya orang Cambodia dibangun dan berakar diatas agama Budha, 
Budaya yang dimaksud adalah cara berpikir, gaya hidup, dan spiritualitas.

Sekilas, pertanyaan diataspun mulai terjawab;
Mengapa kekristenan di Cambodia sulit berkembang ?

Berdasar beberapa analisa logis kita dapat menyimpulkan beberapa jawaban untuk pertanyaan diatas.

Tetapi …

Secara pribadi, bagi saya MELAYANI TUHAN bukanlah tentang, analisa logika berdasarkan fakta-fakta kehidupan. MELAYANI TUHAN adalah melakukan dan melaksanakan setiap tugas, tanggungjawab pelayanan berdasarkan FIRMAN TUHAN.

ALKITAB adalah satu-satunya buku dimana kita menemukan jawaban bagi setiap pertanyaan kehidupan.

Satu yang pasti mengenai pelayanan TMI in Cambodia ialah

For everything there is a season, and a time for very purpose under heaven Ecc 3:1

“He hath made everything beautiful in its time: also he hath set eternity in their heart, yet so that man cannot find out the work that God hath done from the beginning even to the end Ecc 3:11”.

Tetaplah berdoa bersama kami, dan bersama kita melihat TUHAN mempermuliakan namaNYA melalui pelayanan TMI in Cambodia.



In CHRIST
Philppians 1:21
Akhim. kupeilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Foto saya
Dari Kupang, NTT ke Surabaya, lanjut ke Jawa Tengah, lanjut ke Sumatera Utara (lewat Lampung, Bengkulu, Padang, hingga tiba di Tapanuli Selatan lalu Tapanuli Tengah). Di Sumatera Utara, telah mengunjungi Medan dan mengelilingi semua kabupaten hingga ke Riau, dan Dumai. Dari Sumatera Utara ke Jakarta, Tangerang dan Jogja. Sejak keluar dari NTT tahun 2000-2008 berkeliling Indonesia. Tahun 2008-2010 saat ini, sedang berdomisili di Kamboja. Semua tempat tersebut diatas dikunjungi dalam rangkaian perjalanan melayani TUHAN.