PRAY FOR THE NATION

Indonesia:

Kamis lalu (2/12) Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) dengan tegas telah menginstruksikan dan menjamin anggotanya juga kepada masyarakat Kristen Mentawai untuk segera membangun hunian sementara sebelum Natal tiba (Baca : JK Instruksikan Bangun Hunian Sementara Untuk Rayakan Natal). Apa mau dibilang, kenyataan berbicara beda dilapangan.

Pembangunan hunian itu belum dikerjakan hingga Minggu (5/12). Penyebabnya apalagi kalu bukan terbentur birokrasi pemerintahan.

Hal itu diakui Koordinator Lapangan Posko Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Mentawai Zul Hendri.

Walau begitu, Zul menegaskan PMI masih melanjutkan penjajakan dengan pemerintah daerah. Zul berharap pemerintah memberikan tanggapan positif agar korban dapat kembali hidup normal.

Semoga saja Presiden peduli dan langsung memerintahkan pembangunan hunian sementara dengan tujuan agar rakyatnya dapat menjalankan dan merayakan hari besar keagamaannya secara kondusif.










Mengikut Yesus Dari Kejauhan


Dulu saya seperti ini, 
ke gereja hanya ikut ramai dengan teman-teman
ke ibadah pemuda karena di ajak
terlibat kegiatan pemuda karena jenuh di rumah


Saya mirip yang dikatakan dalam ayat dibawah ini

Lukas 23:49
Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu.


Ada orang banyak yang mengikuti Yesus kemanapun Ia pergi – ke kota-kota, desa-desa, perbukitan, danau bahkan sinagoga. Mungkin mereka mengikuti-Nya karena mukjizat yang telah dibuat-Nya, atau tertarik dengan ajaran-Nya, namun satu hal, hanya beberapa gelintir orang yang berkomitmen terhadap-Nya. Mereka adalah ke dua belas murid-Nya.

Namun bagaimana ketika Yesus menghadapi jalan salib itu. Para murid tercerai berai. Satu orang mengkhianati-Nya, satu lagi menyangkal-Nya dan yang lainnya hanya melihat Yesus dari kejauhan. Namun sekalipun demikian, Yesus tetap mengasihi mereka. Dia datang menguatkan mereka kembali setelah kebangkitan-Nya. Mereka bisa di yakinkan dengan kehadiran Yesus. Mereka tahu bahwa Tuhan yang mereka ikuti cukup dekat dengan mereka untuk mereka sentuh, dan percayai. Mereka kembali menaruh kepercayaan dan pengharapan mereka pada Yesus, bahkan lebih dari komitmen, mereka rela memberikan nyawa mereka untuk memberitakan nama Yesus itu. Mereka yakin apapun keadaan mereka, ada pengharapan dan hidup kekal di dalam Yesus.

Anda dan saya memiliki pilihan yang sama hari ini. Apakah kita akan mengikuti Yesus seperti orang banyak itu, melihat Yesus dari kejauhan, atau mengikuti jejak Yesus dan berada bersama-Nya bahkan ketika harus berhadapan dengan maut?

Hari ini marilah kita jangan jadi pengikut yang pasif, yang hanya mengenal Yesus dari jauh. Namun mari kita mengikuti Yesus dengan komitmen. 

Pada dasarnya, mengikuti Yesus memiliki berbagai kelebihan: 
Pertama, kita mendapatkan hidup kekal; 
Kedua kita mengalami rahmat dan pengampunan dari-Nya setiap hari; 
Ketiga, Allah merancangkan kehidupan yang penuh harapan, 
Kempat, Dia selalu bersama kita; 
Kelima, tidak ada sesuatu pun yang terjadi tanpa ijin-Nya; 
Ke enam, Dia memberi kita kekuatan-Nya, otoritas dan kuasa-Nya; 
Ketujuh, Ia memberikan perlindungan sempurna atas hidup kita.

Apa lagi yang Anda butuhkan dalam hidup ini? Bukankah mengikut Yesus itu adalah sebuah keuntungan?

Ingatlah bahwa Anda tidak akan pernah kehilangan upah ketika mengiring Yesus.

Mie Instan dan hidangan sang Kepala Koki. (enak mana???)

seperti makan mie instant pada hal sang Kepala Koki sedang menyiapkan hidangan mewah dengan bahan-bahan terbaik bagi saya.

Kasih setia Allah masih lebih baik dari kehidupan yang terbaik yang bisa dijalani tanpa Allah.
==============================================================


Hi semuanya....

pakabar?
semoga baik ya....

pagi ini diacara doa, Sarah teman saya asal Filipina menyampaikan renungan paginya,

"Lebih baik satu hari bersama Tuhan di rumah-Nya daripada seribu hari ditepat lain" oleh Sarah Laurencio

hikmah yang saya ambil dari renungan ini ialah, ada kebaikan-kebaikan tatkala kita bersama Tuhan, tatkala kita berpikir tentang Tuhan, tatkala kita membaca Alkitab dan berdoa.

pagi tadi, Nely Alia (seorang teman Filipina lainnya) juga menyampaikan renungan paginya, tentang Tuhan Yesus mengunjungi rumah orang Farisi

Secara pribadi saya tertegun, bahwa Tuhan berinisiaatif mencari orang berdosa, dan bukan kita yang mencari dia.

Apapun usaha kita, kita takkan pernah bertemu Tuhan Yesus sampai Dia menyapa kita (ingat kisah Zakeus)


Saya lalu bersyukur untuk kebaikan-kebaikan Tuhan dalam hidup ini.

Seperti makan mie instant pada hal sang Kepala Koki sedang menyiapkan hidangan mewah dengan bahan-bahan terbaik bagi saya.
Seringkali kita mengandalkan kekuatan kita dalam menjalani hidup ini dan melupakan Tuhan.

ingatlah Tuhanlah yang berinisiatif mencari kita dan Tuhan ingin kita tinggal di rumahnya.

Terimakasih untuk teman-teman diseberang sana yang selalu mengingat dan setia mendoakan saya dan pelayanan saya disini.
======================================================================

in CHRIST
Filipi 1:21
akhimk

hidup ini ANUGRAH


Selalu ada alasan bagi kita untuk mengeluh
Selalu ada alasan bagi kita untuk bertanya
Selalu ada alasan bagi kita untuk marah dan jengkel
Selalu ada alasan untuk setiap tindakan dan keputusan yang kita buat

Kadang cape rasanya dengan semua alasan-alasan tersebut yang hanya muncul karena ketidakpuasan kita terhadap kehidupan yang seringkali tidak sejalan dengan keinginan kita.

Rasa lelah yang setia mengiringi disepanjang kehidupan ini, seringkali menjadi teman baik yang mengingatkan keterbatasan kita akan keberadaan kita sebagai manusia.

Rasa lelah juga menjadi teman yang baik, ia mengingatkan kita akan kebutuhan kita akan istirahat sejenak, atau seringkali memperingatkan kita untuk tidak buru-buru.

Seyogyanya memang seharusnya kita menghindari alasan-asalan yang membuat kita lelah, tetapi biarlah kita bersyukur apabila memang kita pada akhirnya merasakan kelelahan.

Takan ada kekuatan yang takan lemah
Takan ada semangat yang takan pudar

Namun

Kesediaan hati untuk bersyukur adalah kekuatan dan semangat kita untuk melalui hari-hari ini.


Dunia semakin bergerak cepat, namun kita seharusnya berjalan pelan-pelan agar dapat memahami kebutuhan orang-orang disekitar kita.

Waktu tak pernah bergerak lebih cepat dari hari kemarin; detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun
semuanya tetap berlangsung normal.

Kitalah yang bergerak terlalu cepat;

terburu-buru ke kantor, karena terlambat bangun pagi
terburu-buru menjelaskan, karena ingin dianggap sudah paham
terburu-buru dengan doa-doa kita, karena iman kita memaksa Tuhan sekarang
terburu-buru dengan segala-galanya, karena takut besok tak ada lagi

hai jiwaku, tenanglah,
jangan terburu-buru,
tak perlu tergesa-gesa

akan selalu ada alasan bagi kita untuk mengeluh
akan selalu ada alasan bagi kita untuk bertanya
akan selalu ada alasan bagi kita untuk marah dan jengkel
akan selalu ada alasan untuk setiap tindakan dan keputusan yang kita buat

tapi jangan sampai kita lupa bersyukur bahwa hidup ini ANUGRAH


Oleh Akhim Kupeilang
Foto saya
Dari Kupang, NTT ke Surabaya, lanjut ke Jawa Tengah, lanjut ke Sumatera Utara (lewat Lampung, Bengkulu, Padang, hingga tiba di Tapanuli Selatan lalu Tapanuli Tengah). Di Sumatera Utara, telah mengunjungi Medan dan mengelilingi semua kabupaten hingga ke Riau, dan Dumai. Dari Sumatera Utara ke Jakarta, Tangerang dan Jogja. Sejak keluar dari NTT tahun 2000-2008 berkeliling Indonesia. Tahun 2008-2010 saat ini, sedang berdomisili di Kamboja. Semua tempat tersebut diatas dikunjungi dalam rangkaian perjalanan melayani TUHAN.