PRAY FOR THE NATION

Indonesia:

Kamis lalu (2/12) Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) dengan tegas telah menginstruksikan dan menjamin anggotanya juga kepada masyarakat Kristen Mentawai untuk segera membangun hunian sementara sebelum Natal tiba (Baca : JK Instruksikan Bangun Hunian Sementara Untuk Rayakan Natal). Apa mau dibilang, kenyataan berbicara beda dilapangan.

Pembangunan hunian itu belum dikerjakan hingga Minggu (5/12). Penyebabnya apalagi kalu bukan terbentur birokrasi pemerintahan.

Hal itu diakui Koordinator Lapangan Posko Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Mentawai Zul Hendri.

Walau begitu, Zul menegaskan PMI masih melanjutkan penjajakan dengan pemerintah daerah. Zul berharap pemerintah memberikan tanggapan positif agar korban dapat kembali hidup normal.

Semoga saja Presiden peduli dan langsung memerintahkan pembangunan hunian sementara dengan tujuan agar rakyatnya dapat menjalankan dan merayakan hari besar keagamaannya secara kondusif.










Pohon Natal Tertua Di Dunia Berusia 124 Tahun

detail_img

Hari raya Natal identik dengan beberapa simbol perayaan. Mayoritas mengikuti tradisi Eropa dengan membuat pernak-pernik penghias rumah dan selalu didominasi pohon Natal. Tahun ini sebuah pohon Natal menjadi kado spesial bersejarah untuk sebuah keluarga di Inggris.

Pohon Natal yang selalu digunakan turun temurun oleh keluarga Paul Parker sejak 1886 dibeli oleh satu anggota keluarga mereka, telah ditetapkan menjadi salah satu pohon Natal tertua didunia yang masih dipajang tiap tahunnya menjelang Natal.

Pemilik resmi pohon berukuran sekitar 14 inchi atau sekitar 35 sentimeter ini adalah Paul Parker. Dirinya menjadi generasi ketiga yang mewarisi pohon natal ini. Paul mendapat pohon ini langsung pada 2008 ketika ibunya, Janet meninggal dunia. 
Pohon Natal ini pertama kali dibeli oleh buyut Paul yang juga bibi dari ibunya, Lou pada 1886 dengan harga tak kurang dari enam pence. Harganya melambung senilai £ 1.000 poundsterling oleh para ahli di Antiques Road Show di tahun 2005. Lou yang meninggal dunia mewarisi pohon ini kepada Janet, ibunda Paul pada 1940.

Kontan saja para kolektor akan memburu pohon mungil tertua ini. Parker sama sekali tidak berniat menjual pohon bersejarah itu. Dirinya mengaku hanya ingin memajangnya saja sebagai momen kenangan keluarga yang tidak tergantikan apapun. "Tentu saya sangat bangga memajangnya tahun ini," kata Paul, 45 tahun. "Pohon ini telah menjadi bagian dari perayaan Natal di keluarga kami selama bertahun-tahun," ujarnya. 

Rumah lelang Christie di London telah memastikan keaslian pohon ini, bahkan Guinness Book of Records mencatat pohon ini sebagai pohon Natal tertua di dunia.
Foto saya
Dari Kupang, NTT ke Surabaya, lanjut ke Jawa Tengah, lanjut ke Sumatera Utara (lewat Lampung, Bengkulu, Padang, hingga tiba di Tapanuli Selatan lalu Tapanuli Tengah). Di Sumatera Utara, telah mengunjungi Medan dan mengelilingi semua kabupaten hingga ke Riau, dan Dumai. Dari Sumatera Utara ke Jakarta, Tangerang dan Jogja. Sejak keluar dari NTT tahun 2000-2008 berkeliling Indonesia. Tahun 2008-2010 saat ini, sedang berdomisili di Kamboja. Semua tempat tersebut diatas dikunjungi dalam rangkaian perjalanan melayani TUHAN.