PRAY FOR THE NATION

Indonesia:

Kamis lalu (2/12) Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) dengan tegas telah menginstruksikan dan menjamin anggotanya juga kepada masyarakat Kristen Mentawai untuk segera membangun hunian sementara sebelum Natal tiba (Baca : JK Instruksikan Bangun Hunian Sementara Untuk Rayakan Natal). Apa mau dibilang, kenyataan berbicara beda dilapangan.

Pembangunan hunian itu belum dikerjakan hingga Minggu (5/12). Penyebabnya apalagi kalu bukan terbentur birokrasi pemerintahan.

Hal itu diakui Koordinator Lapangan Posko Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Mentawai Zul Hendri.

Walau begitu, Zul menegaskan PMI masih melanjutkan penjajakan dengan pemerintah daerah. Zul berharap pemerintah memberikan tanggapan positif agar korban dapat kembali hidup normal.

Semoga saja Presiden peduli dan langsung memerintahkan pembangunan hunian sementara dengan tujuan agar rakyatnya dapat menjalankan dan merayakan hari besar keagamaannya secara kondusif.










Tolak Uang Kembalian Dalam Bentuk Permen



Ilustrasi permen 
 
TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengimbau masyarakat yang berbelanja di toko maupun swalayan untuk menolak pengembalian uang dalam bentuk permen.

Deputi Pemimpin BI bidang SPMI dan Perbankan Batam, Jonson Pasaribu, Minggu (28/11/2010) mengatakan, pengusaha dapat dipidanakan jika mengembalikan uang kepada konsumen dalam bentuk permen, karena alat pembayaran yang sah adalah uang.

"Kami sudah berulangkali mengingatkan kepada pemilik dan pengelola swalayan maupun toko untuk tidak mengembalikan uang konsumen dalam bentuk permen," ujar Pasaribu.

Konsumen berhak menolak pengembalian uang dalam bentuk permen. Pengusaha melalui kasirnya tidak memiliki alasan mengembalikan uang dalam bentuk permen, yang dapat diterima konsumen.

"Berapa pun nilai uang yang dibutuhkan pengusaha tersedia di bank, jadi tidak ada alasan lagi untuk mengembalikan uang konsumen dalam bentuk permen," katanya.

BI mengimbau pedagang tidak menjadikan permen sebagai alat pengembalian sebagai pengganti uang.

Jika pedagang berkeras tetap menggunakan permen untuk mengembalikan uang konsummen, maka BI akan menindaklanjuti permasalahan itu dengan mengadukannya ke pihak berwajib.

"Ini bukan hanya sebatas ancaman, tetapi saya akan buktikan jika menemukan pedagang yang merugikan konsumen," ancamnya.

Psikolog Ratih Ibrahim: Seks Itu Anugerah, Maka Hargailah



Nurvita Indarini - detikNews




Jakarta - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merilis 51 dari 100 remaja putri di Jabodetabek tidak perawan. Remaja memang rentan melakukan seks pranikah, meskipun tidak berarti identik melakukan hal itu.

Hal itu terjadi karena saat remaja, terjadi perubahan fisik. Jika saat anak-anak mereka cenderung cuek pada organ reproduksinya, ketika menginjak usia remaja kecuekan itu pupus.

"Yang perlu dilakukan bukan dibangun ketakutan bahwa seks itu dosa. Itu hadiah dari Tuhan. Seks itu anugerah, betapa berharganya maka hargailah. Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk berharga untuk kendalikan diri kita, untuk jadi baik. Mengatur diri dengan baik," tutur Ratih.

Berikut ini wawancara detikcom dengan psikolog lulusan Universitas Indonesia yang juga menyandang gelar Magister Manajemen dari Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya ini, Minggu (28/11/2010):

Mengapa remaja rentan seks bebas?

Rentan tetapi tidak identik melakukan. Kalau sekarang datanya bilang 51 dari 100 remaja tidak perawan, berarti karena sekitar 50 persen terekspos perilakunya. Dulu mungkin sama tapi kita nggak tahu, karena informasi ditutup.

Remaja itu mengikuti perkembangan tubuhnya, secara alamiah, natural dan normal berubah. Begitu akil balig, mereka yang tadinya aseksual jadi seksual karena organ reproduksi menjadi matang. Kalau nggak matang justru nggak normal. Matang karena Tuhan yang membuat. Tuhan menyiapkan fisik dan mentalnya antara lain untuk tugas berkembang biak saat dewasa.

Ini otomatis, karena satu paket, ada ketertarikan terhadap lawan jenis. Mereka yang tadinya cuek jadi lebih berminat. Karena organ reproduksi matang, sekarang seks jadi salah satu orientasi. Kalau dulunya cukup pangan sandang, papan, kemudian seksual juga jadi basic needs.

Kalau menjadi rentan terhadap seks bebas karena masyarakat punya permisifitas terhadap seks. Dulu kan aturan dikekang ketat sehingga seks ditabukan. Perilaku terkait seks ditutupi, sementara sekarang jadi lebih ekspresif mewujudkan dalam perilaku.

Apakah awalnya remaja ingin tahu tentang aktivitas seks, lalu mencoba, lalu ketagihan dan kemudian menganggap itu biasa?

Bisa saja, tetapi tidak mutlak. Mungkin saja begitu, tetapi belum tentu. Di Jakarta saja dari sekian sekolah, karakter remajanya beda-beda. Ada yang liberal terpapar seks bebas, ada yang cuek tetapi nggak terpapar. Macam-macam.

Saya pernah ketemu remaja di Papua, di mana di sana peningkatan HIV/AIDS tinggi. Karena secara budaya mereka punya kebiasaan hang out, ada semacam pesta yang saling bertemu banyak orang, lalu melakukan seks di situ. Dan itu turun temurun, sehingga ada yang sudah biasa begitu di sana.

Karena sudah dari dulu begitu, akhirnya yang dibekalkan adalah bagaimana melakukannya secara safe. Setidaknya pakailah kondom. Karena kalau kita terlibat sampai tidak membolehkan, siapa kita? Kok kita ngatur-ngatur mereka.

Pendidikan seks sangat minim?


Dari dulu sebenarnya sudah dilakukan pendidikan seks. Namun kecenderungannya, masyarakat sekarang semakin lama semakin permisif. Dulu anak-anak tidak berani mencari informasi tentang seks, sekarang semakin mencari.

Orangtua itu kan role model, sayangnya ada orangtua, termasuk masyarakat yang lupa bahwa anak-anak tidak bisa tumbuh sendiri. Masing-masing sibuk dengan urusannya sendiri, akhirnya anak-anak tumbuh dengan mencari apa yang dianggap benar oleh mereka sendiri, apa yang dianggap oke untuk dirinya sendiri.

Pendidikan seks ada, tetapi modul yang seragam memang belum ada. Semua gerak sendiri. Siapa yang menyampaikan, apa yang menyampaikan dan lain-lain memang belum ada yang seragam. Konteks agama yang mewarnai pendidikan itu juga macam-macam. Ada yang terbuka dan ada yang tertutup sama sekali.

Tahun ini saya ikut kampanye pendidikan seksualitas di SMP, sekitar 200 sekolah di Jawa. Saya bersama salah satu produk pembalut wanita. Yang diberikan adalah tentang keberhargaan tubuh.

Tidak cukup hanya pembekalan agama?


Memang tidak. Yang perlu dilakukan bukan dibangun ketakutan bahwa seks itu dosa. Itu hadiah dari Tuhan. Seks itu anugerah, betapa berharganya maka hargailah. Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk berharga untuk kendalikan diri kita, untuk jadi baik. Mengatur diri dengan baik.

Sama Tuhan kita dikasih alarm system untuk jadi malu. Makanya di usia 6 tahun misalnya kita masih bisa lari-lari nggak pakai baju, tapi ketika ada perubahan di tubuh, kita jadi malu. Makanya kemudian alat kelamin dan aurat disebut kemaluan, karena jadi malu kalau terbuka.

Orang itu kalau menyimpan barang berharganya bagaimana? Tentu dia akan menjaganya baik-baik. Akan hati-hati, nggak sembarangan (diperlihatkan dan digunakan), karena tubuh menjadi bagian rumah ibadah.

Sejak kapan pendidikan seks diberikan?


Itu wajib dilakukan sejak usia yang sangat dini. Ini dimulai dari, misalnya kamu laki-laki karena kamu punya penis. Kamu bukan laki-laki karena kamu punya vagina. Karena kamu perempuan, namanya Dewi, misalnya. Lalu diajari bagaimana seorang anak laki-laki menyayangi ibunya, yang pada akhirnya menumbuhkan afeksi ke perempuan. Dan sebagainya.

Juga pemahaman tentang keberhargaan tubuh, diri, alat kelaminnya sejak muda. Ketika masuk usia pubertas, akan menunjukkan keberminatan yang normal, tertarik lawan jenis dll tetapi sehat. Kalau ingin tahu tidak akan diam-diam mencari-cari sendiri tetapi bertanya pada orangtua sehingga orangtua akan memberi banyak penjelasan dan pengertian. Ini diberikan bukan saat remaja saja, tapi sejak awal kehidupan anak. Jangan menunda-nunda dengan mengatakan 'nanti sajalah kasih tahunya kalau sudah remaja' karena nanti bisa terlambat.

Dari mana remaja mendapat info tentang seks?

Dari riset saya, 51 persen mendapatkan dari teman, yang dari orangtuanya malah cuma sekitar 20-an persen. Ini karena bisa jadi orangtuanya nggak cukup mengerti. Saya ketemu beberapa orangtua, mereka  mengaku nggak tahu bagaimana ngomongnya dengan anak. Kalau setiap orangtua punya bekal yang cukup untuk mendampingi anaknya tentu akan memberikan pendampingan yang baik dan benar, tetapi nggak semua orangtua teredukasi.

Seks bebas remaja juga dikarenakan terpapar pornografi yang mudah dan murah diakses?

Ya memang informasi sekarang menjadi murah. Dulu informasi tentang itu sangat terbatas. Tapi dengan teknologi, jadi kebanjiran informasi yang mencakup segala aspek, termasuk seksualitas. Kalau remaja tidak mendapat pendampingan yang benar, maka mereka rentan mengarah ke pornografi atau seks bebas.

Tapi kalau pendampingannya benar, mereka tidak antipati, tapi secara alamiah akan lebih hati-hati untuk mengelola informasi. Sehingga mereka tahu dengan sendirinya kalau dirinya berharga.

Kalau mereka menyadari benar keberhargaan dirinya, maka mereka akan hati-hati. Mereka akan memperlakukan seks dengan benar, sehingga paparan terhadap kehamilan pranikah, termasuk jangkitan HIV bisa diminimalkan.

Bagi kebanyakan remaja, keperawanan masih penting?


Saya tidak ada data pasti. Tapi saya ketemu banyak remaja. Lebih dari seribu remaja dalam setahun. Mereka bilang keperawanan tetap penting. Hanya saja sejauh mana akan mempertahankan kan nggak ada jaminan.

Yang bisa menjaga adalah kita sendiri. Kepada saya mereka bilang akan menjaganya sampai dengan meet the right man, the right time and the right place. Tentunya ini dilakukan ketika sudah di atas 21 tahun, karena itu umur yang sudah dewasa. Siap berkeluarga.

Kalau di Jepang Dipanggil Kodomo



Sukedi Saleh dan pegiat komodo, Zeby Febrina memberi makan komodo di Kebun Binatang Ragunan, Minggu (28/11/2010).

KOMPAS.com — Kodomo turun dari pesawat bak pangeran dari negeri seberang. Ia disambut oleh keluarga Kerajaan Jepang. Siapakah kodomo ini? Kodomo bukanlah orang, melainkan satwa langka khas Indonesia. Orang Indonesia mengenalnya sebagai komodo, tetapi orang Jepang menyebutnya kodomo.
Komodo itu duta bangsa Indonesia.
-- Zeby Febrina
Hal ini diceritakan Sukedi Saleh, koordinator perawatan komodo Kebun Binatang Ragunan. Ia menuturkan, saat komodo dikirim ke Jepang beberapa tahun silam, orang Jepang menyambutnya dengan meriah layaknya sedang kedatangan tamu kehormatan.


Koleksi komodo milik Kebun Binatang Ragunan memang beberapa kali dipinjamkan atau barter dengan kebun binatang lainnya yang ada di Indonesia ataupun mancanegara. Pada Februari 2010 yang lalu Sukedi ikut mengantar komodo ke Hongaria.

Saat di Hongaria inilah, menurut Sukedi, beberapa negara Eropa, seperti Jerman, sempat mendekati pihak Kebun Binatang Ragunan untuk membicarakan komodo. Komodo yang berbentuk seram itu ibarat putri cantik sejagat raya yang menarik pria-pria tampan dari seluruh dunia untuk meminangnya.
Komodo merupakan salah satu satwa favorit bagi pengunjung di Taman Margasatwa Ragunan atau biasa dikenal dengan sebutan Kebun Binatang Ragunan. Kebun binatang ini terletak di Jalan Harsono RM Nomor 1 Ragunan, Jakarta Selatan. Binatang ini aslinya berasal dari Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Komodo disebut-sebut sebagai binatang purba yang masih berjalan di dunia masa kini.
Beberapa pengunjung memadati area komodo. Penggemar berat komodo tentu saja para anak-anak. Anto, salah satu pengunjung, datang ke kebun binatang bersama kedua anaknya. Mereka tampak asyik melihat komodo. Menurut Anto, anaknya memang minta diajak melihat komodo.
"Ini kebetulan anak-anak suka dengan komodo," terang Anto. Sementara itu Arif, anak Anto, mengaku baru kali ini melihat komodo.
Para pengunjung semakin ramai saat komodo diberi makan. Kebetulan pada hari Minggu (28/11/2010) siang Zeby Febrina, pegiat komodo, dan beberapa petugas Kebun Binatang Ragunan sedang memberi makan komodo. Komodo-komodo langsung menghampiri Zeby saat ayam-ayam potong segar dikeluarkan.
Mereka melahap dengan rakus sambil sesekali saling berebutan ayam. Zeby dan para petugas tak sungkan-sungkan menepuk dan mengelus komodo seakan-akan mereka kucing. Padahal, komodo ini merupakan binatang buas yang indera penciumannya bisa mencium hingga jarak tujuh kilometer.

Mereka juga kanibal yang tak segan memakan sesama komodo. Namun, Zeby menjelaskan kepada anak-anak untuk tidak perlu takut dengan komodo karena pada dasarnya mereka binatang pemakan bangkai. Tentu saja tetap berhati-hati karena komodo adalah binatang buas.
Beberapa pengunjung dengan lucu menyeletuk ingin menjadi komodo saat melihat Zeby mengelus komodo. Ya, Zeby yang cantik dan semampai ini sangat kontras dengan binatang seram.
Salah satu komodo saking semangat melahap ayam akhirnya jatuh terperosok. Para petugas pun langsung ramai-ramai menggotongnya. Pengunjung pun tertawa saat melihat si komodo besar tampak pasrah digendong. Zeby menjelaskan bahwa komodo jika berada di posisi terlentang tanpa bisa kembali ke posisi semula, lama-lama bisa mati. Karena itu, petugas harus sigap mengembalikan ke posisi yang sebenarnya.
Menurut Sukedi, Kebun Binatang Ragunan memiliki 18 ekor komodo. Mereka diberi nama unik-unik, seperti Shakira, Bagol, Indri, Ocha, dan lain-lain. Bagol adalah satu-satunya komodo F0, yang berarti komodo asli dari Pulau Komodo, NTT. Sementara komodo lainnya lahir di Kebun Binatang Ragunan.
Setelah melihat-lihat komodo, jangan lupa mampir di warung makan milik H Abdul Malik Hasan yang masih terletak di area Ragunan. Anda harus mendengarkan kisah ala Indiana Jones versi Abdul Malik. Malik merupakan orang yang dikirim dalam ekspedisi ke Pulau Komodo pada tahun 1979.
Perawakannya yang kebapakan dan sederhana ternyata menyimpan jiwa petualang. Karena itulah, Malik adalah sosok disegani oleh para petugas satwa di Kebun Binatang Ragunan.
"Dulu kita hanya punya satu komodo, saya lupa asalnya dari mana. Karena itu dibentuk tim ekspedisi untuk menambah koleksi," kenang Malik.
Malik yang kelahiran tahun 1949, saat itu masih berusia 30 tahun dan menjabat sebagai Kepala Seksi Reptil. Bersama seorang rekan sesama pegawai Kebun Binatang Ragunan ia berangkat ke Pulau Komodo.
"Berangkat dari sini naik pesawat. Jadi membawa kandang, dibuat dulu kandang dari sini semacam peti jebakan," ceritanya. Peti yang dibuat ada 6 buah karena target mereka adalah menangkap tiga pasang komodo.
Perlu waktu satu bulan bagi Malik untuk mendapatkan tiga pasang komodo. Area pencariannya di tempat yang terkenal dengan komodo liar yang masih ganas.
"Cara menangkapnya diumpan potong kambing. Tetapi, selalu diganggu yang kecil-kecil, yang cepat datang yang masih kecil. Yang ingin ditangkap yang sudah berumur 4 tahun," katanya.
Kini Anda tidak dapat melihat komodo hasil tangkapan Malik karena ekspedisi ini sudah terjadi bertahun-tahun silam.
"Sudah mati semua," jelas Malik.
Sayangnya, menurut Sukedi, orang Indonesia kurang tertarik pada komodo. Berbeda dengan wisatawan asing yang banyak datang ke Kebun Binatang Ragunan khusus untuk melihat komodo.
"Mereka tertarik dengan komodo karena ingin melihat keturunan dari dinosaurus," cerita Sukedi. Wisatawan asing ini sebagian besar berasal dari negara-negara Eropa, seperti Inggris, Belanda, dan lain-lain.
Zeby menuturkan, secara pribadi ia senang jika makin banyak orang tertarik dengan komodo karena akan makin tinggi kesempatan komodo untuk dikembangbiakkan di mana pun. Jika komodo ada di negara-negara lain, akan banyak ilmuwan yang mendalami komodo sehingga pengetahuan mengenai komodo juga akan makin meningkat.
Di sisi lain, jika terjadi apa-apa, misalnya global warming,  komodo dapat terselamatkan. Karena apabila tersebar di negara-negara lain, harapannya komodo tidak akan punah jika dibadingkan hanya berada di satu tempat.
Secara pariwisata, komodo pun membawa nama Indonesia.
"Jadi, komodo itu duta bangsa Indonesia," kata Zeby.
Hanya saja ada prosedur tertentu karena komodo adalah aset nasional dan binatang langka. Bahkan, prosedur perizinan harus melalui Presiden RI. Biasanya akan ada riset awal ke negara yang menginginkan komodo. Hal ini untuk melihat kelayakan tempat yang akan menjadi rumah baru komodo.
Sementara itu, di kandang komodo, para komodo asyik berendam di kubangan air setelah selesai makan. Anak-anak kecil terus bersorak girang menyapa komodo. Jika Anda belum pernah berkenalan dengan komodo, mampirlah ke Kebun Binatang Ragunan. Siapa tahu Anda beruntung bisa menyaksikan saat komodo diberi makan.

Pria Ini Rayakan Ultah Secara Tragis


ilustrasi 
 
 
MELBOURNE, KOMPAS.com - Sebuah perayaan ulang tahun mengerikan oleh seorang pria di Gold Coast direkam video telepon genggam. Gambar video memperlihatkan tindakan tragis pria itu pada saat-saat terakhir hidupnya dengan terjun dari balkon setinggi enam meter ke kolam renang.

Pria yang dipercaya berasal dari Nerang merayakan ulang tahun ke-32-nya dengan para sahabat pada Minggu malam di sebuah tempat tinggal di Gold Coast Highway, Broadbeach, Australia. Menurut polisi, pria itu sebelumnya telah berhasil melakukan loncatan ke dalam kolam renang dari balkon lantai pertama sebelum loncatan tragis yang kedua pada sekitar pukul 21.00 wakti setempat. Kepala Polisi, Jim Keogh, mengatakan, pada loncatan keduanya dia tidak masuk ke air dan terbanting dengan kepalanya lebih dahulu ke lantai beton.

"Dia tidak terlalu jauh dari air," kata Inspektur Keogh. "Kecelakaan itu merupakan kejadian yang mengenaskan, seorang pemuda berumur 32 tahun kehilangan nyawanya pada ulang tahun sehingga membuat keluarga dan para kerabatnya sangat terpukul," tambah Keogh.

"Penyelidikan polisi akan menyatakan bahwa dia terjun yang pertama dari balkon pada malam hari dan mendarat di kolam renang, kemudian tindakan keduanya menyebabkan dia gagal masuk ke dalam kolam renang," ujar Keogh. Pria yang belum diketahui nama dan identitas keluarganya tewas di tempat kejadian.
----------------------

Ada yang mau ikut? hehehee

Jethu : Tuhan yang Jadi Kekuatan dan Penghiburan Kami



Jethu Monin hendak pergi ke gereja di hari Minggu itu. Dia sedang berjalan ketika diserang oleh anti-Kristen radikal yang mengakibatkan luka-luka yang parah. Memang tempat pelayanan Jethu ini merupakan daerah dimana penduduknya menyembah para allah dalam tradisi agama mereka. Banyak pemeluk agama-agama ini takut ketika melihat seseorang memberikan hatinya buat Yesus.

Para penyerang itu meninggalkan Jethu yang dipukul habis-habisan, dan mereka mengatakan satu pesan. “Kamu tidak bisa mengatur pertemuan doa Kristen di daerah ini,” kata penyerang tersebut. Mereka juga menuntut agar dia meninggalkan daerah itu atau dia akan menghadapi konsekuensi yang lebih parah lagi.

Ini bukan pertama kalinya misionaris yang berusia 25 tahun itu menerima penganiayaan seperti ini. Ketika dia dan keluarganya memilih mengikuti Yesus, penduduk desa mereka mengusir mereka. Tapi Jethu punya belas kasihan buat pria-pria yang memukulnya. Dia mengerti cara pandang mereka karena dia dulunya juga seperti itu.

Jethu dan keluarganya dulunya masih memegang agama tradisional di daerah mereka. Kemudian, Jethu mendengar tentang kasih Tuhan dari saat pembelajaran Alkitab di tempat kuliah. Waktu itu, dia merasa sangat kecewa karena banyak masalah dalam hidupnya, dimana allah-allahnya tidak peduli.

Orangtua Jethu terkejut melihat anak mereka yang berubah menjadi orang yang sangat ceria. Mereka segera mengikuti jejak Kristus juga. Hal ini menyebabkan kegaduhan di desa mereka. “Mereka mencoba mengubah keyakinan kami kembali. Mereka tidak bisa mengubah keputusan kami untuk mengikut Yesus, mereka kemudian menakut-nakuti kami dan mengusir kami dari desa,” kata Jethu menjelaskan. “Saat kekacauan seperti ini, Tuhan menjadi kekuatan kami dan penghiburan kami agar tinggal aman dalam tangan-Nya,”

Keluarga ini mengikut Kristus sepenuh hati sejak itu. Mereka sekarang berdoa buat para penyerang Jethu agar mereka datang kepada Yesus. Gereja Jethu juga diminta untuk berdoa buat kesembuhannya dan bahwa kejadian ini tidak membuatnya takut.

Seringkali kita mendengar tentang penganiayaan yang dialami oleh umat Kristen karena iman yang dia punya kepada Yesus. Bahkan ada yang sampai harus mati buat hal itu. Hal ini membuktikan bahwa iman yang kita punya, harus kita pertahankan melebihi apapun juga. Itulah kasih Tuhan kepada kita dan bukti kasih kita kepada Tuhan.
Foto saya
Dari Kupang, NTT ke Surabaya, lanjut ke Jawa Tengah, lanjut ke Sumatera Utara (lewat Lampung, Bengkulu, Padang, hingga tiba di Tapanuli Selatan lalu Tapanuli Tengah). Di Sumatera Utara, telah mengunjungi Medan dan mengelilingi semua kabupaten hingga ke Riau, dan Dumai. Dari Sumatera Utara ke Jakarta, Tangerang dan Jogja. Sejak keluar dari NTT tahun 2000-2008 berkeliling Indonesia. Tahun 2008-2010 saat ini, sedang berdomisili di Kamboja. Semua tempat tersebut diatas dikunjungi dalam rangkaian perjalanan melayani TUHAN.