PRAY FOR THE NATION

Indonesia:

Kamis lalu (2/12) Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) dengan tegas telah menginstruksikan dan menjamin anggotanya juga kepada masyarakat Kristen Mentawai untuk segera membangun hunian sementara sebelum Natal tiba (Baca : JK Instruksikan Bangun Hunian Sementara Untuk Rayakan Natal). Apa mau dibilang, kenyataan berbicara beda dilapangan.

Pembangunan hunian itu belum dikerjakan hingga Minggu (5/12). Penyebabnya apalagi kalu bukan terbentur birokrasi pemerintahan.

Hal itu diakui Koordinator Lapangan Posko Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Mentawai Zul Hendri.

Walau begitu, Zul menegaskan PMI masih melanjutkan penjajakan dengan pemerintah daerah. Zul berharap pemerintah memberikan tanggapan positif agar korban dapat kembali hidup normal.

Semoga saja Presiden peduli dan langsung memerintahkan pembangunan hunian sementara dengan tujuan agar rakyatnya dapat menjalankan dan merayakan hari besar keagamaannya secara kondusif.










MELIHAT KEHIDUPAN



Saat ini saya mengajak kita sekalian untuk mengerti suatu pokok bahasan tentang bagaimana MELIHAT KEHIDUPAN dari sisi yang tepat.

Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mendikte pemahaman anda,
saya tidak bermaksud memberi penilaian tentang baik buruknya cara anda
MELIHAT KEHIDUPAN.
Tetapi ada baiknya kalau kita melihat jauh kebelakang dan dengan berani mengoreksi latar belakang pemikiran kita tentang kehidupan.

Saya lahir dan dibesarkan ditengah sebuah keluarga Kristen yang taat beribadah, kami bersaudara 6 orang anak. Anak I laki-laki, II Laki-laki, III Perempuan (Almarhum),    
IV saya (laki-laki), V Perempuan, VI Laki-laki.
Papa saya adalah seorang terpelajar. Untuk generasinya (Lahir 1943) hanya sedikit orang ditempat kota kami (Kupang) yang bisa mengecap pendidikan sampai ke Perguruan Tinggi di pulau Jawa. Tidak sedikit pengalaman yang dimilikinya; bekerja sebagai babu (pembantu rumah tangga) untuk bisa mendapatkan makan dan biaya sekolah, setelah tamat sekolah pergi sampai ke pulau Jawa mengikuti berbagai seminar dan memberikan berbagai seminar. Papa hidup dan ikut merasakan masa-masa sukar bangsa ini, awal kemerdekaan Indonesia, G 30 S PKI (dituduh sebagai anggota PKI), dll. Seluruh keberadaan Papa yang terbentuk melalui pengalaman hidupnya (tidak dapat diceritakan seluruhnya) juga mempola anak-anaknya.
Papa sangat disiplin tentang sekolah dan ibadah, baginya ketaatan dan disiplin dalam dua aspek ini akan memberikan keberhasilan. Sekolah membuat seseorang menjadi pintar dan TUHAN membuat seorang menjadi sukses dalam kepintarannya.
Mama saya (Almarhum) adalah seorang wanita desa biasa, ia tidak tamat dari Sekolah Rakyat saat itu (sederajat dengan Sekolah Dasar saat ini) Karena itu pemikiran-pemikiran Mama sangat sederhana berbeda dengan Papa.
Karena itu pertengkaran antara Papa dan Mama adalah sebuah pemandangan yang biasa bagi anak-anak mereka. Seingat saya, setiap pertengkaran terjadi, Papa selalu mengalah karena sadar bahwa Mama tidak mengerti.
Papa mengerti cara berpikir Mama. Tetapi Mama sulit menerima cara berpikir Papa.
Karena jumlah anak laki-laki 4 orang seringkali pertengkaran dan perkelahian terjadi antara kami, tak dapat dihindari kontak fisik, kata-kata kotor, dll.

Demikian keadaan kami dirumah orang tua saat itu. (saat ini semua anak-anak Papa dan Mama) telah merantau keluar NTT, 3 orang di Pulau Jawa, 1 orang di Kalimantan dan saya di Cambodia. Saat ini Papa (berumur 71 tahun) tinggal bersama saudara sepupu yang merawatnya dirumah.

Saat itu kami tinggal ditengah lingkungan Kristen, 99% tetangga kami beragama Kristen tetapi pemuda di lingkungan kami terkenal sebagai salah satu geng Pemuda di kota Kupang yang disegani karena kenakalannya (perkelahian fisik dengan alat tajam, Narkoba, Miras, pencurian, perkosaan, dll), semua anak laki-laki Papa dan Mama terlibat kenalakan tersebut, kakak laki-laki tertua saya pernah ditahan di sel polisi selama beberapa hari sampai Papa membayar jaminan, kakak laki-laki kedua tercatat sebagai Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kupang. Saya dan adik laki-laki terakhir tidak pernah tertangkap walaupun berkali-kali dikejar polisi.
Kondisi keluarga dan lingkungan diatas telah mempengaruhi dan membentuk karater dan keadaan kami sejak kecil.

Satu hal yang masih saya ingat sebagai hal terbaik dalam kehidupan saya adalah “KETEKUNAN” Papa dan Mama BERDOA bagi anak-anak mereka.

Papa adalah pria terbaik dalam kehidupan saya.
Mama adalah wanita terbaik dalam kehidupan saya.
Tidak ada seorang lain yang dapat menggantikan posisi mereka dihati saya, mereka adalah PENDOA bagi kami anak-anaknya.

Pada awal tahun 1990 Kakak laki-laki diterima sebagai anggota TNI AD dan ditugaskan di Jakarta Pusat, beberapa tahun kemudian kakak yang kedua merantau ke Jakarta bekerja swasta, pada tahun 2000 saya merantau ke pulau Jawa lalu ke pulau Sumatera, dan diikuti oleh kedua adik saya.
Kini setelah merantau dan mengalami berbagai tantangan, kami mulai mengerti tentang kehidupan.
Setiap kami memiliki cara MELIHAT KEHIDUPAN yang berbeda namun satu hal yang sama ialah kami sadar dan percaya bahwa…

Sekolah membuat seseorang menjadi pintar dan TUHAN membuat
seseorang menjadi sukses dalam kepintarannya.

Ketaatan dan kedisiplinan Papa tentang sekolah dan ibadah, menjadi teladan bagi kami anak-anaknya.

Refleksi;
Tulisan ini sangatlah sederhana, dimulai dari kisah kehidupan saya sebagai seorang anak muda yang lahir dari sebuah keluarga yang sederhana.
Namun dalam kisah hidup ini terbentuk dasar-dasar pemahaman tentang kehidupan, terbentuk dasar-dasar prinsip diri yang dalam perjalanan waktu terus mengalami perubahan ketika kehidupan saya dilanda badai tantangan dan cobaan.

Bagaimana cara anda dan saya MELIHAT KEHIDUPAN adalah suatu proses panjang yang belum selesai, yang akan terus disempurnakan.

Ada kebenaran yang harus kita pegang erat-erat ketika YANG KUASA membuat kita mengerti tentang hal-hal tersebut.
Seringkali YANG KUASA juga menginginkan kita melepaskan kekeliruan-kekeliruan dari  prinsip hidup kita,..

Ketika YANG KUASA membiarkan rasa nyeri di hati kita, terkadang saat itu IA bermaksud memberitahukan hal-hal yang salah dari cara kita MELIHAT KEHIDUPAN.
Saat-saat kita harus melepaskan apa yang kita pegang,
merelakan apa yang menjadi kebanggaan kita,
membuang apa yang kita kagumi,
seringkali adalah saat-saat yang menyakitkan,
namun seringkali kita harus membiarkan rasa sakit itu menggerogoti,
kita harus melepaskan diri, melepaskan ego dan merubah prinsip kehidupan kita,
kita harus belajar lagi cara MELIHAT KEHIDUPAN.

Seluruh kehidupan anda yang telah terlewati membentuk cara anda MELIHAT KEHIDUPAN saat ini, dan
Cara anda MELIHAT KEHIDUPAN saat ini menentukan masa depan anda.

Sekali lagi, ini hanyalah sebuah refleksi tentang cara MELIHAT KEHIDUPAN.
Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mendikte pemahaman anda,
saya tidak bermaksud memberi penilaian tentang baik buruknya cara anda
MELIHAT KEHIDUPAN.
Tetapi ada baiknya kalau anda dengan berani mengoreksi pemikiran anda kembali karena …
Seluruh perjalanan hidup yang telah dilewati membentuk cara kita MELIHAT KEHIDUPAN saat ini, dan
Cara kita MELIHAT KEHIDUPAN saat ini menentukan masa depan kita.

Dan akhirnya perkenankanlah saya menjelaskan tentang bagaimana cara saya MELIHAT KEHIDUPAN ini; …
Bagi saya, kehidupan adalah seperti apa yang dikatakan KITAB SUCI,
waktunya hanya “sesaat”…kita diajak untuk menaburkan hal-hal yang bersifat kekal agar kelak kita menuai di sorga.

KITAB SUCI adalah kata-kata TUHAN yang mengajari saya untuk MELIHAT KEHIDUPAN dengan iman kepadaNYA dan bukan perasaan manusiawi.

Perasaan saya akan berubah-ubah seturut dengan kenyataan hidup yang saya hadapi; saya menangis ketika sedih, saya merasa sunyi ketika sendiri, saya gelisah dan kuatir ketika keinginan belum juga terkabul dll.
Iman kepada TUHAN dilandasi atas KITAB SUCI yang tidak pernah berubah; saat sedih IA menghibur, saat sunyi IA menemani, saat berdoa IA mendengar dan mengabulkan sesuai dengan kehendakNYA yang agung.

KITAB SUCI terus membaharui prinsip hidup saya dan terus menyempurnakan cara saya MELIHAT KEHIDUPAN.

Sebagai penutup refleksi ini, saya mengajak kita menjawab pertanyaan dibawah ini;

  • Bagaimana cara anda MELIHAT KEHIDUPAN ?
  • Sudahkah anda menemukan arti kehidupan ?
  • Sudahkah anda mengerti dan mengingat kata-kata dibawah ini ?

Pengalaman hidup membentuk cara kita MELIHAT KEHIDUPAN saat ini, dan
Cara kita MELIHAT KEHIDUPAN saat ini menentukan masa depan kita.

Selamat melanjutkan kehidupan ..
Salam hangat penuh kasih ..
Sampai jumpa lagi dengan saya (Akhim) dalam refleksi berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Foto saya
Dari Kupang, NTT ke Surabaya, lanjut ke Jawa Tengah, lanjut ke Sumatera Utara (lewat Lampung, Bengkulu, Padang, hingga tiba di Tapanuli Selatan lalu Tapanuli Tengah). Di Sumatera Utara, telah mengunjungi Medan dan mengelilingi semua kabupaten hingga ke Riau, dan Dumai. Dari Sumatera Utara ke Jakarta, Tangerang dan Jogja. Sejak keluar dari NTT tahun 2000-2008 berkeliling Indonesia. Tahun 2008-2010 saat ini, sedang berdomisili di Kamboja. Semua tempat tersebut diatas dikunjungi dalam rangkaian perjalanan melayani TUHAN.