PRAY FOR THE NATION

Indonesia:

Kamis lalu (2/12) Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) dengan tegas telah menginstruksikan dan menjamin anggotanya juga kepada masyarakat Kristen Mentawai untuk segera membangun hunian sementara sebelum Natal tiba (Baca : JK Instruksikan Bangun Hunian Sementara Untuk Rayakan Natal). Apa mau dibilang, kenyataan berbicara beda dilapangan.

Pembangunan hunian itu belum dikerjakan hingga Minggu (5/12). Penyebabnya apalagi kalu bukan terbentur birokrasi pemerintahan.

Hal itu diakui Koordinator Lapangan Posko Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Mentawai Zul Hendri.

Walau begitu, Zul menegaskan PMI masih melanjutkan penjajakan dengan pemerintah daerah. Zul berharap pemerintah memberikan tanggapan positif agar korban dapat kembali hidup normal.

Semoga saja Presiden peduli dan langsung memerintahkan pembangunan hunian sementara dengan tujuan agar rakyatnya dapat menjalankan dan merayakan hari besar keagamaannya secara kondusif.










KESAKSIAN PRIBADI (3)


Dari kesaksian singkat diatas, saya hendak menarik beberapa kesimpulan;
1.    Jikalau Tuhan yang memanggil, maka Ia akan memimpin. Dalam kesaksian hidup saya, pimpinan Tuhan berlangsung normal, melalui keputusan pribadi saya, melalui penglihatan dalam doa, melalui mimpi, melalui saran saudara seiman sekitar, melalui ketaatan terhadap keputusan pimpinan, melalui nasehat orangtua dan keluarga, melalui pendapat buku-buku yang saya baca, melalui menyimak pada kesaksian hidup hamba Tuhan yang lain dan masih banyak lagi. Namun semua bentuk pimpinan diatas yang saya maksud selalu saya uji melalui Firman Tuhan. Jadi keyakinan saya akan berbagai bentuk pimpinan Tuhan bagi saya, datang melalui kehidupan perenungan saya didalam Firman Tuhan. Sehingga pada akhirnya sebelum melangkah, saya yakin bahwa ini keputusan Tuhan dan bukan keputusan saya.
2.    Jikalau Tuhan yang memanggil, maka Ia akan memenuhi kebutuhan. Dalam perjalanan hidup saya selama 10 tahun melayani Tuhan, Ia telah membuktikan kesetiaan-Nya  melalui pemenuhan kebutuhan pelayanan saya.

Sebuah kesaksian: Pada tahun 2003, pada masa akhir pelayanan saya di Sumatera. Gembala Sidang meminta agar saya berkenan tinggal untuk melayani gereja tersebut. Beliau berkata “Gereja akan memenuhi kebutuhan hidup saya”, dan beliaupun akan memberikan kesempatan bagi saya untuk melanjutkan study teologi saya sambil melayani. Namun saya menjawab bahwa saya merasa Tuhan memanggil untuk ke Jakarta melanjutkan study dan pelayanan disana. Walaupun belum ada sumber dana atau sponsor yang menjanjikan, saya yakin ini panggilan dan kehendak Tuhan bagi saya. Seminggu sebelum perpisahan dengan jemaat, saya tidak memiliki dana yang cukup untuk berangkat ke Jakarta (perjalanan dengan bus 4 hari 3 malam), namun saya berdoa, “Tuhan, kalau ini kehendak-Mu, jalan kaki dari Sumatera ke Jakarta pun akan saya lakukan” sudah diumumkan bahwa saya akan berangkat ke Jakarta pada hari senin, sedangkan pada hari minggu saya belum juga memiliki dana sepser pun. Namun saya percaya dana akan tersedia. Pada hari minggu sore diadakan perpisahan, Jemaat memberi pemberian kasih, dan malam harinya Gembala Sidang memberi pemberian kasih, sehingga pada akhirnya biaya perjalana, cukup untuk ke Jakarta.
Tiba di Jakarta, saya tidak memiliki biaya administrasi wisuda dan terancam untuk tidak ikut wisuda. Saya lalu berdoa, “Tuhan, Engkau sudah menolong dari Sumatera ke Jakarta, kalau kehendak Tuhan saya tidak wisuda, ya gapapa” banyak teman menawarkan dan memperkenalkan saya kepada sponsor, saya katakan “tidak” sekolah menawarkan pinjaman, saya katakan “tidak” saya berjanji untuk tidak memberitahukan kebutuhan saya kepada manusia. Hari terakhir sebelum wisuda, sore harinya saya sakit demam dan tidur di asrama BMW Tangerang. Seseorang datang lalu memberikan kwitansi bukti pembayaran administrasi wisuda, dan berkata “sudah lunas, besok tinggal ikut wisuda” saya lalu bertanya, “siapa yang bayar?” teman ini menjawab, “dia tidak mau memberitahukan” namanya.


Kalau TUHAN ITU HIDUP, DIA pasti punya mata untuk melihat kebutuhan kita, DIA pasti punya hati untuk merasakan kegalauan hati kita, DIA pasti memenuhi kebutuhan kita, karena itu janji-Nya

3.    Jikalau Tuhan yang memanggil, maka Ia pasti akan menghibur. Dalam pelayanan selama 10 tahun, berbagai tantangan sudah saya hadapi; mulai dari gossip, kritikan, hinaan, tidak dipercaya, di anggap remeh, gagal melaksanakan tugas dengan baik, gagal menjalin hubungan dengan wanita yang dicintai, gagal melaksanakn program pelayanan, kehilangan, tidak di dengar saat berbicara, di anggap tidak ada harga dirinya, kelaparan, makan cuman nasi tanpa lauk pauk, puasa terpaksa karena tidak ada makanan....dan lain sebagainya. Namun Tuhan menepati janji-Nya, bahwa Ia yang memanggil, Ia juga pasti menghibur disaat susah, takut, bimbang, cemas, kuatir, sedih dan kehilangan arah. Tuhan Setia.

4.    Jikalau Tuhan yang memanggil, maka Ia akan mendengar doa. Jutaan sudah doa-doa yang saya naikan dan semuanya dijawab Tuhan. Tidak ada doa-doa saya yang tidak dijawab Tuhan. Anda mungkin berpikir “masa iya sih?” Saya percaya bahwa Tuhan menjawab semua doa saya karena TUHAN yang menciptakan mulut dan telinga manusia, dan Alkitab berkata sesuai gambaran-Nya, itu berarti bahwa Ia juga mau kita berbicara kepada-Nya karena Ia bersedia mendengar. Tentulah tidak semua jawaban doa itu sesuai dengan keinginan hati saya, lebih sering jawaban doa-doa saya sesuai dengan kebutuhan saya. Bahkan ada jawaban-jawaban doa yang belum saya terima karena itu berhubungan dengan masa depan saya. Jadi kalau kita takut atau ragu berdoa, Ingat!!! Tuhan punya telinga yang sedia untuk mendengar, Dia punya hati yang mengerti permohonan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Foto saya
Dari Kupang, NTT ke Surabaya, lanjut ke Jawa Tengah, lanjut ke Sumatera Utara (lewat Lampung, Bengkulu, Padang, hingga tiba di Tapanuli Selatan lalu Tapanuli Tengah). Di Sumatera Utara, telah mengunjungi Medan dan mengelilingi semua kabupaten hingga ke Riau, dan Dumai. Dari Sumatera Utara ke Jakarta, Tangerang dan Jogja. Sejak keluar dari NTT tahun 2000-2008 berkeliling Indonesia. Tahun 2008-2010 saat ini, sedang berdomisili di Kamboja. Semua tempat tersebut diatas dikunjungi dalam rangkaian perjalanan melayani TUHAN.