PRAY FOR THE NATION

Indonesia:

Kamis lalu (2/12) Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) dengan tegas telah menginstruksikan dan menjamin anggotanya juga kepada masyarakat Kristen Mentawai untuk segera membangun hunian sementara sebelum Natal tiba (Baca : JK Instruksikan Bangun Hunian Sementara Untuk Rayakan Natal). Apa mau dibilang, kenyataan berbicara beda dilapangan.

Pembangunan hunian itu belum dikerjakan hingga Minggu (5/12). Penyebabnya apalagi kalu bukan terbentur birokrasi pemerintahan.

Hal itu diakui Koordinator Lapangan Posko Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Mentawai Zul Hendri.

Walau begitu, Zul menegaskan PMI masih melanjutkan penjajakan dengan pemerintah daerah. Zul berharap pemerintah memberikan tanggapan positif agar korban dapat kembali hidup normal.

Semoga saja Presiden peduli dan langsung memerintahkan pembangunan hunian sementara dengan tujuan agar rakyatnya dapat menjalankan dan merayakan hari besar keagamaannya secara kondusif.










KESAKSIAN PRIBADI (2)


Saya sangat terkesan dengan cara Tuhan memimpin. Dia menjawab doa-doa saya. Saya telah berdoa dan selalu berdoa agar, diperhadapkan dengan masalah-masalah yang dapat membentuk karakter saya, agar saya menjadi seorang muda yang kuat didalam Tuhan. Setelah BMW Medan kini BMW Kamboja, namun statusnya berbeda. Kalau di BMW Medan, hanya internal Indonesia dan lebih khusus di Kota Medan. Namun di Kamboja, Jangkauannya luas, Satu negara dengan tanggungjawab kedalam negara itu sendiri; diantara gereja lokal dan Tanggungjawab keluar; hubungan international dengan kantor pusat di Florida, Amerika Serikat dan juga hubungan Teen Missions di Asia (Australia, Indonesia, Filipina, India). Sungguh saya hanya bisa berkata TUHAN ITU MENJAWAB DOA.                  
Kondisi pelayanan disini (di Kamboja), seperti negara yang kalah perang, satu persatu kami mengumpulkan serpihan-serpihan akibar kehancuran perang tersebut. Setelah tiba, saya mulai memperkenalkan diri dengan gereja-gereja lokal dan banyak menerima ucapan prihatin atas apa yang terjadi di pelayanan BMW Kamboja, saya juga menghubungi mahasiswa yang telah mengundurkan diri dan membicarakan kemungkinan mereka kembali melanjutkan kuliah. Pelayanan lalu berlanjut dengan mempersiapkan Boot Camp.
Pada tahun 2009 kami menyelenggarakan Boot Camp Kamboja dengan jumlah peserta 100 remaja pemuda, dengan total budget $6500 = Rp.65.000.000. Inilah Boot Camp pertama yang saya selenggarakan diluar Indonesia, komunikasi dilakukan dalam bahasa Inggris dan bahasa Khmer. Mengajar, komunikasi dengan remaja pemuda Kamboja, komunikasi dengan pemerintah dan gereja lokal semuanya dilakukan dengan bahasa lokal dan kadang bahasa Inggris menggunakan penerjemah. Sejalan dengan itu kami juga belajar banyak tentang menyesuaikan diri dengan budaya lokal termasuk, makan makanan kamboja, berpakaian kamboja dan berpikir mengikuti jalan berpikir mereka. Kamboja yang kondisinya sangat terbelakang dibanding Indonesia (perkiraan pribadi saya sekitar 10 tahun terbelakang dari Indonesia). Kondisi diatas memaksa saya harus merubah banyak hal dalam kebiasaan dan gaya hidup saya agar bisa diterima masyarakat setempat.
Saat ini lokasi pelayanan kami berpusat di province Siem Reap. Salah satu kota yang menjadi tujuan wisata dunia karena penemuan baru candi Budha Angkor Wat sebagai peninggalan bersejarah dunia, yang juga kini menjadi salah satu keajaiban dunia. Dari sini pelayanan menyebar ke seluruh Kamboja. BMW Kamboja memiliki 2 lokasi pelayanan dan lokasi lainnya berada di province Kampoong Chnaang dengan property tanah seluas 60 hektar. Namun karena berbagai hal setelah 6 tahun membeli tanah tersebut pelayanan di Kampong Chnaang  baru bisa dimulai tahun depan.
Populasi penduduk Kamboja yang mayoritas beragama Budha, agama Kristen adalah 2% dari jumlah penduduk negri ini. Tahun ini kami menyelenggarakan Boot Camp dengan jumlah peserta 60 remaja pemuda, sampai saat ini belum ada remaja pemuda yang terpanggil belajar di BMW Kamboja karena itu kampus BMW kami ubah menjadi Youth Center. Remaja pemuda sekitar lokasi datang untuk belajar bahasa Inggris, Komputer,  Gitar, Alkitab dan lainnnya....melalui kesempatan ini kami membangun hubungan persahabatan dengan mereka dan berkesempatan bersaksi dan menceritakan Injil Kerajaan Allah kepada mereka yang non Kristen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Foto saya
Dari Kupang, NTT ke Surabaya, lanjut ke Jawa Tengah, lanjut ke Sumatera Utara (lewat Lampung, Bengkulu, Padang, hingga tiba di Tapanuli Selatan lalu Tapanuli Tengah). Di Sumatera Utara, telah mengunjungi Medan dan mengelilingi semua kabupaten hingga ke Riau, dan Dumai. Dari Sumatera Utara ke Jakarta, Tangerang dan Jogja. Sejak keluar dari NTT tahun 2000-2008 berkeliling Indonesia. Tahun 2008-2010 saat ini, sedang berdomisili di Kamboja. Semua tempat tersebut diatas dikunjungi dalam rangkaian perjalanan melayani TUHAN.