PRAY FOR THE NATION

Indonesia:

Kamis lalu (2/12) Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) dengan tegas telah menginstruksikan dan menjamin anggotanya juga kepada masyarakat Kristen Mentawai untuk segera membangun hunian sementara sebelum Natal tiba (Baca : JK Instruksikan Bangun Hunian Sementara Untuk Rayakan Natal). Apa mau dibilang, kenyataan berbicara beda dilapangan.

Pembangunan hunian itu belum dikerjakan hingga Minggu (5/12). Penyebabnya apalagi kalu bukan terbentur birokrasi pemerintahan.

Hal itu diakui Koordinator Lapangan Posko Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Mentawai Zul Hendri.

Walau begitu, Zul menegaskan PMI masih melanjutkan penjajakan dengan pemerintah daerah. Zul berharap pemerintah memberikan tanggapan positif agar korban dapat kembali hidup normal.

Semoga saja Presiden peduli dan langsung memerintahkan pembangunan hunian sementara dengan tujuan agar rakyatnya dapat menjalankan dan merayakan hari besar keagamaannya secara kondusif.










Menyingkapi Bencana Alam di Indonesia.

oleh : Akhim Kupeilang



Menyingkapi Bencana Alam di Indonesia. Tentunya setiap kita memiliki perenungan sendiri tentang semua peristiwa ini.

Sebagai orang Kristen kita percaya bahwa Tuhan tetap memegang kontrol atas berlangsungnya alam semesta ini, dan Ia mengelolanya untuk kebaikan umat manusia.

Secara khusus kita percaya bahwa Tuhan mengasihi kita secara istimewa karena kita adalah umat tebusan-Nya. Mempelai Kristus, yang sedang menanti kedatangan-Nya yang kedua kalinya.

Tetapi mengapa bencana ini terjadi, mengapa?

Kita semakin berpikir keras dan bimbang ketika kita melihat SAUDARA SEIMAN kita di Papua, Mentawai menjadi korban bencana-bencana tersebut.

Sebuah pertanyaan kuno pun muncul dibenak kita...

DIMANAKAH TUHAN?

jikalau TUHAN itu ada, pertanyaan klasik lainnya muncul...

APAKAH TUHAN BERKUASA?

lalu pertanyaan2 lainpun muncul,

MENGAPA TUHAN MEMBIARKAN UMATNYA MENDERITA, APAKAH DIA SUNGGUH MENGASIHI KITA?


tentu ada banyak analogi, pernyataan, penjelasan, argument dan lain-lainya menjawab pertanyaan ini....

namun perkenankan saya memulainya dengan sebuah perenungan singkat, yang sebenarnya telah saya renungkan semenjak Gempa Yogyakarta (beberapa tahun lalu), Tsunami Aceh dan Nias, Gempa Padang, Banjir Wasior, Tsunami Mentawai....dan bencana lainnya di manca negara.


Saya percaya bahwa ini jawaban doa umat Tuhan bagi Indonesia.Bagi pemulihan Indonesia...

Kita berdoa bagi Aceh, dan tak tanggung- tanggung Tuhan membuka pintu pekabaran Injil lebar-lebar bagi orang Aceh agar mereka juga dapat mengenal Sang Juruslamat dunia, Yesus Kristus dan diselamatkan. (Tsunami Aceh)

Sebelum Tsunami terjadi, saya mengenal banyak rekan hamba Tuhan, dalam dan luar negri, mereka sangat berhati2 bahkan mempertaruhkan nyawanya bagi pemberitaan Inji di Aceh. Doa-doa merekalah, doa-doa orang Kristen Indonesialah, doa-doa orang Kristen dunialah yang menggerakkan tangan kuasa Tuhan membuka pintu Aceh bagi Indonesia dan dunia, secara khusus bagi penginjil.

Kita berdoa bagi orang Kristen teraniaya, Tuhan buka mata dunia melihat Nias yang di telantarkan oleh Pemerintah SUMUT. Melalui Tsunami Nias, Pulau Nias mendapat bantuan materil yang tidak terhitung nilainya dari dunia International, pemerintah Nasional dan daerah mencoba memanipulasi tetapi Tuhan menyingkapkan kecurangannya. (Tsunami Nias)

Melalui Tsunami Nias, banyak anak muda menyerahkan hidupnya untuk melayani Tuhan. Coba saja anda survey saat ini, disetiap Sekolah Tinggi Teologi Kristen di Indonesia, pasti paling sedikit terdapat 1 orang Nias. STT Setia Jakarta Timur yang di tentang pemerintah dan pemimpin Islam, kebanyakan mahasiswanya berasal dari Nias. (Tuhan menjawab doa pemulihan bagi Nias)Kekristenan yang sudah berabad-abad di Nias kini dihidupkan kembali, kasih mula-mula mereka kepada Yesus Kristus kembali dipulihkan.

Kita berdoa bagi daerah2 yang coba memberlakukan hukum Syariah, Tuhan jawab melalui gempa di Padang, bahkan pada masa pemulihan korban jiwa dan fisik, pemerintah daerah masih saja berusaha mengusir para pekerja dan sukarelawan Kristen (Gempa bumi Padang)Tuhan mengasihi Padang, Sumatera Barat.

Kita berdoa bagi kesejahteraan Indonesia. Setelah beberapa dekade Papua ditelantarkan Pemerintah pusat. Tuhan jawab doa (Bencana Wasior) (video penganiayaan oknum anggota TNI terhadap anggota OPM terungkap) Presiden SBY ditantang secara moril dan materi untuk memperhatikan pemulihan pasca bencana bahkan untuk menggiatkan pembangunan di propinsi mutiara hitam tersebut, sebab jikalau tidak, gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) akan menjadi gerakan separatis yang mewakili kekecewaan masyarakat Papua terhadap pemerintah pusat di Jawa. (Tuhan sungguh mengasihi orang Papua)

Kita doa untuk pemulihan Maluku. Tuhan jawab doa (protes RMS diBelanda yang menyebabkan presiden SBY membatalkan kunjungan kenegaraannya). Kini pemerintah Indonesia menjadi serius memikirkan Maluku yang sungguh sangat kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusianya)

Kita doa untuk kristen teraniaya indonesia. Tuhan jawab doa untuk Mentawai (Tsunami Mentawai). Mentawai adalah salah satu kantong Kristen di Indonesia Barat yang juga terisolasi dan di isolasi secara politis oleh pemerintah daerahnya yang sedang mengusahakan pemberlakuan hukum syariah) TUHAN mengasihi Mentawai.

Kita doa agar orang Kristen indonesia bisa bersaksi bagi negaranya tentang Yesus Kristus. Tuhan jawab doa. Melalui bencana alam yang terjadi di seluruh Indonesia dan secara khusus didaerah kantong Kristen,

Tuhan berbicara;

1. Orang Kristen harus berpaling kepada Tuhan, Kekristenan bukan sekedar agama tetapi adalah hubungan pribadi dengan Sang Juruslamat dunia, Yesus Kristus. Di daerah daerah Kantong Kristen yang mengalami bencana, umumnya orang Kristen mengenal diri mereka sebagai Kristen, tetapi kehidupannya jauh dari hubungan pribadi dengan Yesus Kristus.

2. Orang Kristen harus bersatu, saling tolong. Tuhan sangat memberkati Indonesia sebagai negeri muslim terbesar di dunia, tetapi juga merupakan salah satu pusat perkembangan kekristenan di Asia bahkan dunia. HKBP sebagai gereja terkuat di Asia, berasal dari Indonesia. Gereja-gereja di Ibukota dan kota-kota besar Indonesia lainnnya bertumbuh secara cepat karena kekuatan financial dan rasa kesatuan yang kuat secara denominasi. Sungguh sangat disayangkan bahwa Semakin bertumbuh semakin kita lupa akan kesatuan kita sebagai Tubuh Kristus. Tembok denominasi mulai dilihat sebagai pembatas kesatuan iman. Tuhan sedang berbicara, kita harus kembali bersatu.

3. Orang Kristen harus bertindak mendukung negara ini agar tetap kuat secara ekonomi, politik, budaya, menjadi negara berpengaruh di dunia international, sehingga ketika dunia melihat Indonesia, mereka melihat Tuhan Yesus Kristus, Sang Juruslamat dunia itu, sedang memberkati Indonesia. Bencana demi bencana telah mengguncang Indonesia, ini saatnya Orang Kristen berdiri bersama dan bersaksi kepada Indonesia, bahwa di dalam Yesus ada kasih, penghiburan, pertolongan, pengampunan. Kita harus bersaksi bahwa ada kehidupan kekal di dalam Yesus Kristus. Ini saatnya....Ini saatnya!!!!!!!!!!

INI SAATNYAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!

so tidak terlintas di benak saya, peristiwa ini adalah bencana, tetapi peristiwa-peristiwa bencana di seluruh wilayah Indonesia adalah berkat Tuhan.

Kita harus mensyukurinya lalu meminta hikmat Tuhan dalam menyingkapi pelajaran yang Dia kehendaki kita pelajari melalui peristiwa2 ini.

: ) Syalom
akhimk@yahoo.com 

Note:
Selain doa, apa tindakan nyata yang dapat anda lakukan untuk meringankan beban para korban bencana alam, yakni saudara sebangsa kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Foto saya
Dari Kupang, NTT ke Surabaya, lanjut ke Jawa Tengah, lanjut ke Sumatera Utara (lewat Lampung, Bengkulu, Padang, hingga tiba di Tapanuli Selatan lalu Tapanuli Tengah). Di Sumatera Utara, telah mengunjungi Medan dan mengelilingi semua kabupaten hingga ke Riau, dan Dumai. Dari Sumatera Utara ke Jakarta, Tangerang dan Jogja. Sejak keluar dari NTT tahun 2000-2008 berkeliling Indonesia. Tahun 2008-2010 saat ini, sedang berdomisili di Kamboja. Semua tempat tersebut diatas dikunjungi dalam rangkaian perjalanan melayani TUHAN.