PRAY FOR THE NATION

Indonesia:

Kamis lalu (2/12) Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) dengan tegas telah menginstruksikan dan menjamin anggotanya juga kepada masyarakat Kristen Mentawai untuk segera membangun hunian sementara sebelum Natal tiba (Baca : JK Instruksikan Bangun Hunian Sementara Untuk Rayakan Natal). Apa mau dibilang, kenyataan berbicara beda dilapangan.

Pembangunan hunian itu belum dikerjakan hingga Minggu (5/12). Penyebabnya apalagi kalu bukan terbentur birokrasi pemerintahan.

Hal itu diakui Koordinator Lapangan Posko Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Mentawai Zul Hendri.

Walau begitu, Zul menegaskan PMI masih melanjutkan penjajakan dengan pemerintah daerah. Zul berharap pemerintah memberikan tanggapan positif agar korban dapat kembali hidup normal.

Semoga saja Presiden peduli dan langsung memerintahkan pembangunan hunian sementara dengan tujuan agar rakyatnya dapat menjalankan dan merayakan hari besar keagamaannya secara kondusif.










Gelandangan Kembalikan Tas Berisi Rp 30 Juta Temuannya


 
"Itu bukan uang saya dan tidak berhak menggunakannya. Aku hanyalah gelandangan yang biasa tidur di mana-mana. Jika ada perubahan dalam hidupku justru aku takut tak bisa menjalaninya,"
Dave Talley, gelandangan yang menemukan tas dan mengembalikannya


TRIBUNNEWS.COM- Seorang gelandangan menemukan tas ransel berisi uang 3.300 dolar AS atau sekitar Rp 30 juta memutuskan untuk melacak dan mengembalikan kepada pemiliknya.

Gelandangan di Arizona itu bernama Dave Talley (49) menemukan tas rangsel di stasiun kereta api listrik di kawasan Tempe, Arizona.

Diketahui, Talley sudah menjadi gelandangan sejak 11 tahun silam setelah SIM-nya ditilang polisi usai kecelakaan hingga membuat punggungnya cidera gara-gara mabuk. Sejak 2003 dia memutuskan untuk tidak minum miras lagi.

Padahal saat ia menemukan tas ransel itu, uang di sakunya pas habis untuk membeli sparpart sepeda di bengkel. Hampir saja ia tergoda untuk menyimpan uang ribuan dolar itu.

Tapi berkat keteguhan jiwanya, ia mencari tahu siapa pemilik tas rangsel berisi uang itu berdasar sebuah flash drive atau USB yang ditemukan juga dalam tas. Ternyata dari situ ia mengetahui biodata pemilik, yang kemudian menelusuri mencari untuk menyerahkan tas itu kepadanya. Luar biasa, ini bukan film atau novel melainkan kenyataan.

Dalam waktu 5 hari akhirnya ketemu dengan pemilik bernama Bryan Belanger, seorang mahasiswa Arizona State University.

Betapa gembira si mahasiswa itu setelah tasnya hilang selama 5 hari. Ia pun segera memberikan hadiah uang yang tidak memberitahukan jumlahnya. Uang itu semula untuk menambah biaya beli mobil buat transportasi kuliah.

Anehnya, Talley menolaknya dengan mengatakan bahwa apa yang dilakukan tulus dan uang itu bukan haknya.

Mahasiswa itu tersinggung, dan segera menepon ibunya untuk membujuk dan mencaritahu keberadaan Talley si tuna wisma yang biasa mangkal di stasiun.

"Ini adalah kejadian aneh dalam hidup saya. Saya pikir ini benar-benar pelajaran untuk menjaga iman," kata Belanger dikutip dailymail (20/11).

Ibu Belanger kemudian menemui si Talley dan hendak memberikan hadiah serta ucapan terimakasih. Lagi-lagi Talley menolaknya dengan santun. Sikap itu telah membuat ibu Belanger tersinggung merasa direndahkan, kemudian menelepon media lokal The Arizona untuk memberitakannya.

Dan sejak itu, orang ramai berdatangan menemui Talley untuk memberikan uang dan hadiah atas ketulusannya.

"Itu bukan uang saya dan tidak berhak menggunakannya. Aku hanyalah gelandangan yang biasa tidur di mana-mana. Jika ada perubahan dalam hidupku justru aku takut tak bisa menjalaninya," jawab Talley membuat orang keheranan. (*)

 Pesan Moral
=========
Ditengah kehidupan dunia yang semakin lupa akan TUHAN, TUHAN masih bekerja melalui orang-orang biasa yang melakukan hal-hal luar biasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Foto saya
Dari Kupang, NTT ke Surabaya, lanjut ke Jawa Tengah, lanjut ke Sumatera Utara (lewat Lampung, Bengkulu, Padang, hingga tiba di Tapanuli Selatan lalu Tapanuli Tengah). Di Sumatera Utara, telah mengunjungi Medan dan mengelilingi semua kabupaten hingga ke Riau, dan Dumai. Dari Sumatera Utara ke Jakarta, Tangerang dan Jogja. Sejak keluar dari NTT tahun 2000-2008 berkeliling Indonesia. Tahun 2008-2010 saat ini, sedang berdomisili di Kamboja. Semua tempat tersebut diatas dikunjungi dalam rangkaian perjalanan melayani TUHAN.