Presiden: Pemimpin Jangan Malas Membaca
"Kita sering dihinggapi penyakit malas mendengar, malas membaca, malas berpikir dan malas turun ke lapangan. Capek memang menjadi pemimpin, namun kita tidak boleh berkecil hati karena kita mengemban amanah," kata Presiden di Istana Tampak Siring, Bali, Rabu siang.
Sebelum menutup rapat kerja nasional yang dihadiri seluruh menteri, gubernur, ketua DPRD, pimpinan BUMN dan lembaga pemerintah, serta dunia usaha, Yudhoyono mengatakan, pemimpin harus menghadapi kritik dan masukan serta sorotan publik
Dia mengatakan, seorang pemimpin yang mendapat kepercayaan masyarakat akan melakui itu dengan baik.
"Misalkan suatu ketika nanti Pak Mangku Pastika menjadi dubes di Tiongkok, Pak Rusli Zaenal di Malaysia dan Pak Sarundajang di Manila, tentu tidak akan lagi merasa seperti itu (dikritik dan disorot media)," seloroh Presiden.
Presiden mengingatkan semua pemimpin untuk berhati-hati dan mengemban amanah dengan baik.
"Suatu saat ketika kita akhir masa bakti, akhiri dengan indah. Karena itu ketika banyak kritikan maupun yang lain harus kita jalani sebagai pimpinan," katanya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar